Seiring
dengan launching produk surat hutang terbaru dari pemerintah, kali ini kita
akan membahas sedikit tentang surat hutang. Apakah surat hutang bisa menjadi
alternatif investasi di tengah volatilitas saham yang sedang tinggi saat ini?
Lalu, bagaimana hubungan antara surat hutang dan pasar saham itu sendiri?
Apa itu Surat hutang?
Seperti yang kita ketahui, di Indonesia
terdapat beberapa jenis produk investasi di pasar modal antara lain: surat
hutang, saham, dan reksa dana. Di antara beragam produk investasi tersebut,
saham & reksadana menjadi yang populer. Mengapa? Hal itu jelas dikarenakan
tingkat imbal hasil saham & reksa dana yang cukup tinggi.
Namun
ternyata, diantara instrumen investasi tersebut ada satu instrumen yang minim
resiko dan bisa memberikan Anda keuntungan yang cukup besar. Instrumen apakah
itu? Yap, instrumen tersebut adalah Surat hutang.
Pada
dasarnya yang dimaksud dengan surat hutang adalah surat atau sertifikat
pengakuan hutang yang dikeluarkan oleh peminjam atas sejumlah dana (hutang)
yang diterimanya dari investor (pemegang surat hutang) selaku pihak yang
memberikan pinjaman tersebut.
Intinya,
sama saja dengan Anda meminjamkan uang Anda kepada perusahaan investasi, untuk
kemudian dikembalikan dalam jangka waktu tertentu dengan bonus berupa bunga.
Sistem ini sangat mirip dengan sistem kreditur dan debitur di bank, dimana Anda
menjadi kreditur atau pihak yang meminjamkan uang.
Untung Rugi Membeli Surat Hutang
Sama
halnya dengan berbagai instrumen investasi lainnya, instrumen surat hutang
tentunya memiliki kekurangan dan kelebihan tersendiri.
Beberapa
kelebihan jika Anda membeli surat hutang, seperti:
1. Minim Resiko
Surat hutang termasuk sebagai instrumen yang cukup rendah
resiko. Bahkan, beberapa jenis surat hutang tertentu seperti ORI atau Surat
Utang Negara (SUN) memiliki resiko hampir 0%, lantaran surat hutang ini
dikeluarkan langsung oleh negara.
2. Aman
Transaksi pembayaran surat hutang dijamin oleh UU No. 24 Tahun
2002/UU No. 19 Tahun 2008.
3. Keuntungan berupa bunga atau kupon
Investor akan menerima kupon yang nilainya lebih tinggi dari
bunga deposito, semakin panjang jangka waktu surat hutang maka semakin tinggi
nilai kupon yang diberikan.
4. Keuntungan dari selisih harga beli surat
hutang
Investor
juga bisa memperoleh keuntungan dari selisih harga jual dan beli yang dilakukan
ketika diperdagangkan. Contoh, harga awal surat hutang adalah 100% kemudian
harga mengalami kenaikan menjadi 110%, jika anda melakukan penjualan maka anda
memperoleh keuntungan sebesar 10%.
Sementara itu, beberapa
kekurangan surat hutang, seperti:
1.
Gagal Bayar Oleh Penerbit Surat
hutang
Resiko ini merupakan resiko utama, dimana jika Anda membeli surat
hutang korporasi atau perusahaan, perusahaan tersebut mengalami bangkrut dan surat
hutang Anda akan hilang.
2. Rugi Jika Menjual Sebelum Jatuh Tempo
Anda
akan mengalami kerugian jika surat hutang yang anda jual sebelum masuk waktu
jatuh tempo, karena harga julanya lebih rendah dari harga belinya.
Jadi
bagaimana, apakah Anda tertarik untuk investasi surat hutang? Atau tetap memilih
pasar saham?